Yahoo Indonesia Community

Monday, August 24, 2009

Marhaban Yaa Ramadhan

Tuesday, August 11, 2009

ST 12 - Issabela

ST12 - Issabela Download Link

Saturday, August 8, 2009

Blade 4 Un cut House of Chthon



DivX by Soe Hard sub Indonesian
Link Download dari idws indonesian hardsubed:klik disini

Mayat Noordin Muh. Top ???



Foto mayat yang diduga keras sebagai Noordin M. Top.

Hasil co-pas dari afifftainment:

"Di media cetak hari ini pun, mayat ini menjadi headline (tentu saja dengan sensor di bagian kepala yang hancur ini)

orang ini tampaknya masih berusia muda (antara 20 - 30 tahun),

kalo meliat jasad hancur ini, gue ngerasa orang ini ditembak dengan senjata laras panjang dengan jarak yang sangat dekat, setelah dibom berulang kali. Sehingga timbul pertanyaan apakah Densus 88 sengaja menghabisi orang ini ketimbang dibawa hidup2 untuk diperiksa dan diadili?

dan satu lagi pertanyaan yang sangat mendasar, benarkah mayat ini Noordin M Top ?"

Sudah putus asa kali yah sampe di binasakan begitu, gak bisa di interogasi dech buat nyeret gerombolan lainnya.

Perasaan tidak mirip dech, coba dech di compare sama photo nyang ini:

Ice Age 3 - Dawn of The Dinosaur



Download format mkv R5 disini

Thursday, August 6, 2009

WS Rendra Tutup Usia


Jakarta - Setelah sempat sakit-sakitan, akhirnya penyair WS Rendra (75 tahun) meninggal dunia. Budayawan tersebut meninggal setelah sempat keluar dari RS yang merawatnya. Rendra meninggal pada Kamis (6/8/2009) pukul 22.10 WIB di RS Kelapa Mitra, Jakarta.

"Betul (meninggal dunia), tapi saya nggak bisa jawab apa-apa yah, mohon maaf, tanya ke yang lain saja" jawab salah satu putri Rendra, Mariam, saat dihubungi detikcom, Kamis (6/8/2009).

Gara-gara sakit, Rendra tidak bisa menghadiri prosesi pemakaman sahabat karibnya, Mbah Surip di Makam Bengkel Teater, miliknya, Selasa (4/8/2009) lalu.

Penyair bersuara serak ini sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading. Rendra masuk rumah sakit akibat jantung koroner yang dia alami.

Sebelumnya pria kelahiran Solo tahun 1935 itu sempat dirawat di RS Cinere sejak Kamis, 25 Juni. Namun karena kondisinya tidak membaik, Rendra lantas dirujuk ke RS Harapan Kita, lalu dirujuk lagi ke RS Mitra Keluarga.

Rendra sebenarnta sudah meninggalkan rumah sakit hanya beberapa saat setelah Mbah Surip meninggal dunia. Rendra bahkan sempat mengizinkan Mbah Surip dimakamkan di komplek pemakaman Bengkel Teater di Citayam, Depok.

Willibrordus Surendra Broto Rendra lahir di Solo, Jawa Tengah, 7 November 1935. Ia mendirikan Bengkel Teater di Yogyakarta pada tahun 1967. Pada perkembangannya Bengkel Teater dipindahkan Rendra di Depok. (mok/mok)

source: detiknews

Tuesday, August 4, 2009

Manohara Narcist on Cam

Photobucket
Photobucket
Showcam sama sapa mbak?
source: afiftainment

Nirina Zubir

Nirina Zubir

Waktu masih lajang kah?

source: afiftainment

[Artikel] Alm. Mbah Surip

KOMPAS.com — Sejak bulan Mei 2009, lagu "Tak Gendong" seperti menerobos dalam hamparan lagu mendayu-dayu yang umumnya dikumandangkan para anak band. Selain terdengar dalam ring back tone (RBT) ponsel, Mbah Surip—pencipta dan penyanyi lagu itu—hampir setiap hari muncul di televisi. Ia tidak lagi bebas "menggelandang", tetapi diatur jadwal promo dan show yang ketat. Bisa?

Saat tampil dalam siaran langsung Kamera Ria, Selasa (7/7) di TVRI Jakarta, misalnya, di antara para tentara dan pengisi acara lain, Mbah Surip menjadi idola baru. Di balik panggung, semua orang mengajaknya berfoto dan bahkan ingin mengobrol, tak terkecuali pelawak Tarzan dan Marwoto. Terserah mau berfoto atau ngobrol gara-gara "Tak Gendong" atau merasa heran melihat penampilan Mbah Surip yang "ganjil" dan suka ha-ha-ha itu.

"Mbah sekarang ini tinggal di mana?" tanya Tarzan.

"Ya, masih di Indonesia, ha-ha-ha...," jawab Mbah Surip sambil terkekeh. Tarzan, yang biasanya tangkas bertukar dialog saat melawak, kali ini seperti mati angin. Ia cuma nyengir sembari menggaruk-garuk kepala.

Lelaki bernama asli Urip Ariyanto ini selalu tampil di depan publik dengan gaya "kebesarannya", rambut gimbal serta topi, baju, dan celana berwarna bendera Jamaika. Gaya "rastafarian" ini memang mengacu pada gaya pemusik reggae Bob Marley. Banyak yang menafsir, ia pengikut Bob Marley yang mencintai kebebasan berekspresi. Tetapi, Mbah Surip menyangkal. "Saya malah tidak tahu kalau musik yang saya mainkan itu namanya reggae, ha-ha-ha," tuturnya.

Asal tahu, menurut pengakuan Mbah Surip, sejak dulu sampai sekarang, ia sedang belajar salah. "Kalau belajar benar itu sudah biasa, saya sedang belajar salah...." Maka itu, sangat tidak mungkin mengejar kata "belajar salah" pada Mbah Surip. Lelaki yang dulu menggelandang dalam arti sesungguhnya, antara Bulungan, Jakarta Selatan; Taman Ismail Marzuki (TIM); dan Pasar Seni Ancol, ini ibarat pasir pantai. Kalau kita menggalinya lebih dalam, tak lama kemudian air laut menutupinya.

Begini, misalnya. Dalam banyak kesempatan, Mbah Surip bercerita, ia pernah kuliah di Jurusan Kimia Universitas Petra, Surabaya. Dan, karena itu kemudian, katanya, ia bekerja pada pengeboran minyak di Amerika, Kanada, Jordania, Jepang, Filipina, dan Singapura. Bahkan, saat ke Jakarta tahun 1975 untuk ujian bekerja di pengeboran itu, ia juga sempat menonton konser Deep Purple.

"Apa di Petra itu ada jurusan Kimia?"

"Eh ndak, di Geologi kok, ha-ha-ha," jawab Mbah Surip tertawa ringan. Saat berada di Amerika sekitar tahun 1986 itulah konon ia menciptakan lagu "Tak Gendong". "Saya ada di bawah jembatan itu," ujar Mbah Surip. Ia bermaksud mengatakan jembatan Golden Gate, San Francisco, yang terkenal itu. Mungkin? Bisa jadilah.... Tetapi, dengan "Tak Gendong", ia ingin mengatakan bahwa hakikatnya manusia itu selalu hidup bersama. "Together...," kata si Mbah.

Kepada media, Mbah Surip juga selalu mengatakan, ia lulusan master Filsafat, tetapi bergelar MBA dari sebuah universitas. He-he, sekali lagi tak pernah jelas universitas mana yang memberi gelar master Filsafat dengan master of business administration alias MBA itu.

Soal rambut gimbal itu, ia memiliki cerita beberapa versi. Versi pertama, ia sebutkan bahwa rambut itu dibuat dengan cara memilin dan memanaskannya pada pelat seng di atas kompor minyak tanah. Versi kedua, tahun 1998 saat ia shooting televisi untuk album perdananya, Ijo Royo-royo, para seniman Ancol mendandaninya supaya tampil beda. Rambutnya disiram cat lalu dipilin dan diikat dengan benang. Sampai kini memang rambutnya masih diikat benang wol.

Farid Wahyu DP, asisten yang selalu mengantar Mbah Surip ke berbagai acara, bercerita, rambut "Simbah" selalu dicuci tiga hari sekali, "Dengan sampo kucing." Itu cerita "ganjil" yang lain lagi... ha-ha-ha.

Meragukan

Baik. Taruh kata, banyak orang meragukan kebenaran cerita-cerita tadi lantaran selalu berubah setiap diceritakan ulang oleh Mbah Surip. Tetapi, bahwa kini ia berhasil menyita perhatian industri hiburan kita, tentu itu hal yang tak bisa disangkal.

Menurut Farid, sejak bulan Mei 2009, hari-hari Mbah Surip beredar dari panggung pertunjukan sampai televisi. Sabtu, misalnya, pagi hari Mbah Surip mengisi acara di stasiun ANTV dan siang hari terbang ke Bali untuk show di sebuah kafe. Hari ini, Minggu, ia menyanyi di panggung Depsos di Monas, Jakarta, lalu siang ke Kebun Buah Mekar Sari, "Malamnya ada lagi, saya lupa...," kata Farid. Hari mondar-mandir di Jakarta itu dijalani Mbah Surip bersama Farid dengan sepeda motor.

Kehidupan yang ketat dengan jadwal ini sekilas tampak bertolak belakang dengan kebiasaan Mbah Surip nongkrong di Bulungan atau Ancol sembari meneguk bergelas-gelas kopi hitam. "Ndak ada bedanya. Saya biasa saja, ngalir, ini profesional...," ujar Mbah Surip. Sesaat kemudian ia memanjangkan tubuhnya dan leyeh-leyeh di lantai lobi Auditorium TVRI Jakarta. "Sik yo aku lue...." Maksudnya lapar.

Ayah empat anak dan kakek empat cucu yang lahir di "Jerman" alias Jejer Kauman, Magersari, Mojokerto, Jawa Timur, ini mungkin selalu menjadi anomali di sekitar lingkungan "gaulnya". Selama bertahun-tahun, Mbah Surip beredar di Warung Apresiasi (Wapress) Bulungan, TIM, dan Pasar Seni Ancol sebagai orang "merdeka". Hidupnya suka-suka. "Siapa yang dekat dengannya, dialah yang menghidupi," tutur Beni, seorang wartawan dan seniman yang pernah dekat dengan Mbah Surip.

Sembari bergelandangan, di antaranya pernah jalan kaki dari Bulungan ke Ancol sembari memanggul gitar, Mbah Surip menciptakan lagu-lagu. "Ada 200-an sudah...," katanya. Sejak 1998, katanya, ia sudah melahirkan tujuh album, yaitu Ijo Royo-royo, Siti Maelan, Indonesia Satu, Bonek, Barang Baru, Bangun Tidur, dan Tak Gendong. "Saya jualnya di depan toilet Ancol dan Blok M," tutur Mbah Surip.

Apa pun katanya, Mbah Surip kini menjadi buah bibir lantaran lagu "Tak Gendong" bisa terdengar saat Anda menelepon seseorang.... Tak gendong ke mana-mana.... "I love you full," selalu katanya kepada setiap orang. Mantep to.

 



Sumber : Kompas Cetak

Monday, August 3, 2009

Mbah Surip Tutup Usia


JAKARTA - Pelantun 'Tak Gendong' Mbah Surip meninggal dunia di Rumah Sakit Pusdikkes Ditkesad, pagi tadi pukul 09.00 WIB, Senin (3/8/2009).

Hal tersebut dibenarkan petugas Unit Gawat Darurat Pusdikkes saat dikonfirmasi okezone. "Iya dia datang ke sini, langsung meninggal. Tidak sempat dirawat," petugas wanita yang tidak mau disebutkan namanya ini.

Dia mengungkapkan, pemilik nama Urip Ariyanto ini datang ke rumah sakit ini sekira pukul 08.30 WIB. Dan langsung dilarikan ke UGD. Kemudian sekira pukul 09.00 WIB, dinyatakan meninggal dunia.

Namun, petugas UGD tersebut tidak mau menyebutkan apa penyebab meninggalnya Mbah Surip. "Silakan tanya ke keluarga saja," pungkasnya.

source: okezone

[Jokes] Facebook oh facebok]

Hare gene?? Heuhuehue..

Contoh bahwa Indonesia tidak Gaptek, alias udah melek teknologi.. Atau
gampang niru mode

Huahahahaha

Kejadian ini bermula ketika secara tak sengaja aku berpapasan dengan
tukang Mie Ayam keliling yang biasa beredar di depan rumah.
Siang itu, kulihat dia tengah berasyik masyuk di pinggir jalan, cekikikan
sambil melihat sesuatu yang ada di tangannya.
Bahkan saking asiknya, gerobak mie ayam itu ditinggalkannya begitu saja,
seakan mengundang pemulung jail untuk mengangkutnya

Karena penasaran, diriku pun bertanya

"Mas Jason (panggil saja demikian, karena dia sering dipanggil Son ama
pelanggannya "Son.. mie ayamnya siji maning sooon.."), sedang apa kok asik
bener di pojokan?" tanyaku

"Eh mas ganteng...( satu hal yang aku suka dari Jason adalah : Orangnya
suka bicara Jujur!), ini mas, lagi update status!!..."

WADEZIG!!

"weehhh... njenengan fesbukan juga to??" tanyaku heran

"Ya iyalah mas... hareee geneee ga fesbukan?!... .
Lagian kan lumayan juga buat menjaring pelanggan lewat fesbuk, kata pak
Hermawan Kertajaya kan dalam berdagang kita harus selalu melakukan
diferensiasi termasuk dalam hal pemasaran mass.. "

GLEK!! kalah gw
Gw yang sering naik Kereta ke jawa aja gak tau kalo ada yg namanya
Hermawan Kereta Jaya

"emang mas statusnya apa?" tanyaku penasaran

"nih mas aku bacain :
Promo Mie Ayam, beli dua gratis satu mangkok, beli tiga gratis nambah
kuah, beli empat gratis timbang badan... takutnya anda obesitas...
segera saya tunggu di gang Jengkol, depan tengkulak Beras Mpok Hepi.
Mie Ayam Jason : Melayani dengan Hati... ampela, usus dan jeroan ayam
lainnya.."

GUBRAK!!
Dua kosong untuk mas jason...
Gw yg uda lama fesbukan aja ga bisa bikin status se atraktif dia..

Tapi ada yg aneh pas kulirik ke henpon yang dia pake
aku kira henponnya blekberi atau minimal nokia seri baru yang uda bisa
pake internetan
Selidik punya selidik, ternyataa... henponnya lawas bin jadul...
HP yang masih monokrom, suara belum poliponik, dan masih pake antena luar
kayak radio AM

"mas, tapi kok bisa update fesbuk pake henpon sederhana gitu? (bahasa
halusnya henpon lawas)
Gimana caranya??

"Owwh.. gampang mas, saya tinggal nulis statusnya lewat SMS lalu kirim ke
Tri? jawab dia datar

"Ohh.. mas nya pake Kartu Three ya? Yang gratis internetan itu?"

" Bukaaaan mas, Tri itu lengkapnya Tri Ambarwati...
Dia itu pacar saya, sama-sama dari Tegal, yang kerjaannya jagain Warnet 24
Jam!
Jadi kalo butuh update, tinggal sms dia aja nanti dia yang gantiin status
saya,
Lha wong dia tiap hari di depan komputer jagain warnet. Paling sebagai
balesannya saya gratisin mie ayam seminggu sekali... murah to..."

Mendadak kepalaku pusing
Bagaikan menderita dehidrasi akut sekaligus hipotermia tingkat tiga,
aku limbung mendengar jawaban spektakuler dari mas jason...
BRUK!!

"lho mas.. mas... jadi beli mie ayam ndak...kepriben iki?"

MAU UPDATE STATUS GRATIS
PAKE TRI

MAU???

Saturday, August 1, 2009

Aura Kasih in Casual

aura kasih casual

aura kasih casual4

aura kasih casual3

aura kasih casual2

Photobucket

source: afiftainment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Popular Posts

Chatter News

TMC PoldaMetro

 
Home | About | Link | Link
Simple Proff Blogger Template Created By Herro | Inspiring By Busy Bee Woo Themes